Berikut adalah Kumpulan Soal Pilihan Ganda Berserta Kunci Jawaban Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tentang Metode Perakitan Produk yang terdiri dari 30 soal pilihan ganda. Dengan adanya soal latihan ini semoga bisa sebagai bahan pembelajaran dan latihan sebelum menghadapi ujian. Kumpulan Soal Pilihan Ganda Berserta Kunci Jawaban
Metode Perakitan Barang dan Jasa Perakitan barang dan jasa adalah untuk metode perakitan yang dapat ditukar tukar, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain. Langkah akan berbeda pada metode perakitan yang lain Perakitan adalah proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu barang yang mempunyai fungsi perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan yakni 1. Metode perakitan dapat ditukar tukar. Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik massal dan sudah distandarkan ISO dan standar lainnya. Pada metode ini waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen sejenis di pasaran, namun kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal. 2. Metode Perakitan dengan pemilihan. Pada metode ini komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang memiliki pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. 3. Metode Perakitan secara individual. Dalam pengerjaannya tidak dapat dipisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. Maka langkah pengerjaannya ialah salah satu komponen yang berpasangan kita selesaikan terlebih dahulu, lalu pasangan lainnya menyusul dengan patokan ukuran dari komponen pertama. Simak lebih lanjut di Dalam perakit terdapat beberapa metode , diantaranya : 1. Metode perakitan yang dapat ditukar – tukar. ( interchangeable) Keuntungan : waktu rusak dapat diganti dengam komponen sejenis. Kerugian : harga yang relatif mahal. 2. Perakitan dengan pemilihan . Komponem dari produksi massal yang. pengukuran menurut batasan ukuran. A. Kompetensi Dasar Menerapkan metoda perakitan produk barang/jasa B. Indikator Pencapaian Menjelaskan Metode perakitan produk barang/jasa Memahami Metode perakitan produk barang/jasa C. Materi Pokok 1 Pengertian Perakitan Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya. Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan frais, bubut, bor, dan gerinda dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur. 2 Metode perakitan. Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis, misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang standar. Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut adalah a Metode perakitan yang dapat ditukar tukar. Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain interchangeable , karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal. b Perakitan dengan pemilihan. Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. c Perakitan secara individual. Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama. 3 Macam dan jenis perakitan. Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan yaitu § Perakitan Manual yaitu perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus. § Perakitan otomatis yaitu perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik mekatronik, dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus. Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan perakitan yaitu Ø Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis saja Ø Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan produk elektronik, perakitan mobil, perakitan motor dan tonton VideonyaReferensi lain Menentukan indikator keberhasilan tahapan produksi Menerapkan proses produksi Menerapkan metoda perakitan produk barang/ Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/ Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan Memahami paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa. Menentukan media promosi Menyeleksi strategi pemasaran Menilai perkembangan usaha Menentukan standard laporan keuangan Materi Perakitan Produk Part 1 PKK SMK Kelas XII merupakan kompetensi dasar 3.13. Menerapkan Metoda Perakitan Produk Barang/Jasa
Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan frais, bubut, bor, dan gerinda dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses Meletakkan peralatan dan pekerja dalam urutan pekerjaan/operasional, sehingga setiap bagian/komponen dapat dipasang secara berurutan sampai de􀀤gan proses Area kerja untuk pemasangan komponen dibuat secara nyaman, sehingga pekerja dapat dengan mudah memasang komponen ke dalam rangkaian produk yang berjalan di atas Jenis-jenis perakitanBerikut akan dijelaskan dua macam jenis perakitan yang sudah sering Perakitan manualPerakitan manual adalah perakitan yang sebagian prosesnya dilakukan atau dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa adanya alat bantu yang spesifik atau Perakitan otomatisPerakitan otomatis adalah perakitan yang dikerjakan dengan menggunakan sistem otomatis, seperti automasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik mekatronik, dan membutuhkan alat bantu yang lebih spesifik atau jenis perakitan berdasarkan jenis produk yang dilakukan perakitan, sebagai berikut 1 Produk tunggalJenis perakitan produk tunggal, yaitu jenis produk perakitan di mana perakitan produk hanya satu janis Produk seriJenis perakitan produk seri, yaitu jenis produk perakitan yang dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang Faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan perakitanBerikut faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan Jenis bahan yang akan mengalami perakitanPada setiap jenis bahan terdapat sifat-sifat khusus dari bahan lainnya, sehingga sewaktu dilakukan perakitan pada jenis bahan terlebih dahulu harus diketahui sifat-sifatnya. Hal ini dikarenakan, sifat-sifat bahan ini sangat berpengaruh terhadap metode pemilihan Kekuatan yang dibutuhkanAdanya pertimbangan kekuatan yang dibutuhkan dalam suatu konstruksi, sebaiknya sudah dihitung terlebih dahulu pada saat merencanakan konstruksi produk yang akan diproduksi. Hal ini disesuaikan dengan mempertimbangkan kegunaan konstruksi dan atas dasar ini, maka dapat dipilih metode produksi yang akan dipakai, yaitu metode penyambungan dalam perakitan. c. Pemilihan metode penyambunganPemilihan metode penyambungan ini sangat erat hubungannya dengan jenis bahan dan kekuatan sambungan yang dibutuhkan. Karena setiap metode penyambungan mempunyai keistimewaan Penggunaan alat bantu perakitanAlat-alat bantu dalam perakitan harus dipertimbangkan berdasarkan bentuk-bentuk konstruksi. Konstruki terdiri dari jumlah komponen yang banyak membutuhkan alat bantu perakitan. Alat bantu ini terutama dibutuhkan untuk memproduksi suatu alat dalam jumlah yang relatif ToleransiAdanya toleransi yang digunakan dalam perakitan dapat dipertimbangkan berdasarkan pasangan antara elemen yang dirakit menjadi komponen yang lebih besar. Toleransi untuk bagian-bagian ini dikenal dengan istilah interchange ability sifat mampu tukar. f. Bentuk atau tampilanBentuk atau tampilan dari suatu produk sangat memengaruhi terhadap nilai jual produk itu sendiri. Bentuk atau tampilan pada dasarnya diawali dari gambar atau desainnya dengan penggunaan konstruksi di ErgonomisErgonomis dalam perakitan adalah kesesuaian antara produk dengan kenyamanan pemakai end user, artinya apabila produk ini digunakan tidak menimbulkan cepat letih, membahayakan, membosankan, qan FinishingFinishing atau pekerjaan akhir merupakan bagian yang sangat penting dalam proses perakitan. Finishing ini juga akan memberikan tampilan terhadap nilai jual Metode-metode yang digunakan dalam perakitanBerikut penjelasan metode-metode dalam perakitan. a. Metode perakitan yang dapat ditukar-tukarDalam metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan antara satu sama lain interchangeable, karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandardisasi, baik menurut ISO International Organization far Standardization, DIN Deutsche lndustrie Norm, JIS Japan Industrial Standard, dan yang diperoleh bila menggunakan bagian atau komponen yang telah distandardisasi adalah waktu untuk perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Meskipun memiliki kelebihan tetap saja terdapat kekurangan pada komponen yang telah distandardisasi, yaitu harga komponen tersebut yang relatif Metode perakitan dengan pemilihan Pada metode perakitan dengan menggunakan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal serta pengukurannya diukur menurut batasan-batasan ukuran. c. Metode perakitan secara individualPerakitan ini dalam pengerjaannya tidak dapat dipisahkan antara bagian satu dengan bagian yang lain atau pasangan satu dengan pasangan yang dikarenakan dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung pada bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen pada bagian tersebut diselesaikan terlebih dahulu, kemudian bagian yang menjadi pasangannya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang Keseimbangan lini line balancingKeseimbangan lini atau line balancing merupakan penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun­stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lintasan atau lini produksi. Stasiun kerja tersebut tidak memiliki waktu yang tidak melebihi waktu siklus dan stasiun kerja. Fungsi dari line balancing ini adalah membuat suatu lintasan yang seimbang. Sedangkan tujuan pokok dari penyeimbang lintasan adalah meminimumkan waktu menganggur idle time pada lintasan yang ditentukan oleh operasi yang paling lini adalah suatu usaha untuk mengadakan keseimbangan kapasitas antara satu bagian dengan bagian lainnya di dalam proses produksi. Hal ini perlu juga adanya pertimbangan dalam menentukan pembagian pekerjaan ke dalam masing-masing stasiun kerja. Adapun tujuan utama dalam menyusun line balancing adalah untuk membentuk dan menyeimbangkan beban kerja yang dialokasikan pada tiap-tiap bagian kerja. Apabila tidak dilakukan keseimbangan seperti ini, maka akan mengakibatkan ketidakefisienan kerja di beberapa unit kerja. Di mana unit kerja yang satu dengan unit kerja yang lain memiliki beban kerja yang tidak penjelasan mengenai prinsip dasar keseimbangan lini, prosedur keseimbangan lini, dan hal-hal yang berkaitan dengan keseimbangan lini. a. Prinsip dasar keseimbangan lini line balancingPerencanaan produksi memegang peranan yang penting dalam perusahaan yang mempunyai tipe produksi massal, terutama dalam pengaturan dan perencanaan operasi-operasi atau penugasan kerja yang harus dilakukan. Pengaturan dan perancangan yang tidak tepat akan mengakibatkan stasiun kerja di lintasan perakitan tersebut mempunyai kecepatan produksi yang berbeda-beda. b. Prosedur keseimbangan lini line balancingProsedur line balancing bertujuan untuk meminimalkan harga balance day dari lintasan untuk nilai waktu siklus yang telah ditetapkan. Jumlah ini diharapkan mampu meminimalkan jumlah stasiun kerja. Prosedur dasar yang dilaksanakan adalah dengan menambahkan elemen-elemen aktivitas pada setiap stasiun kerja sampai jumlahnya mendekati sama, tetapi tidak melebihi harga waktu siklus. c. Langkah pemecahan masalah line balancingTerdapat sejumlah langkah pemecahan masalah line balancing menurut Gaspersz. Adapun langkah-langkah pemecahan masalahnya, sebagai tugas-tugas individual atau aktivitas yang sedang waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap procedence constraints, jika adanya kaitan dengan setiap tugas output dari assembly line yang waktu total yang tersedia untuk memproduksi cycle time yang dibutuhkan, seperti waktu di antara penyelesaian produk yang dibutuhkan untuk menyelesaikan output yang diinginkan dalam batas toleransi dari waktu batas waktu yang sudah diizinkan.Memberikan tugas-tugas kepada pekerja atau jumlah minimum banyaknya stasiun kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi output yang efektivitas dan efisiensi dari terobosan-terobosan untuk memperbaiki proses terus-menerus continous process improvement.d. Hubungan precedence dalam line balancingHubungan atau saling keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lainnya digambarkan dalam suatu diagram yang disebut precedence diagram atau diagram pendahuluan.
MetodePerakitan Barang dan Jasa. 1. Pengertian & Prinsip Perakitan. Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil KOMPETENSI DASAR PENGETAHUAN Menerapkan metoda perakitan produk barang/jasa KOMPETENSI DASAR Melakukan perakitan produk barang/jasa TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami pengertian dan prinsip perakitan 2. Menerangkan prose perakitan 3. Menganalisis sistem perakitan 4. Mengetahui rancangan perakitan MATERI PERAKITAN PRODUK A. PENGERTIAN & PRINSIP PERAKITAN PRODUKPerakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya. Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan frais, bubut, bor, dan gerinda dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur. B. METODE produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis, misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang standar. 1. Metode perakitan ditinjau dari proses penyambungan komponen a. Metode Cascade Metode Cascade adalah metode perakitan antara komponen dengan langkah yang berurutan. Pada prinsipnya metode ini banyak digunakan untuk sistem pengabungan antara komponen dengan menggunakan rivet atau paku keling. Dalam proses pengabungan atau penyambungan antara komponen dari bahan pelat-pelat tipis. Metode Cascade ini banyak digunakan untuk perakitan dengan menggunakan sistem sambungan riveting atau keling. Proses riveting ini dengan menggunakan alat sederhana yakni perangkat penembak paku. Alat ini menjepit paku yang sudah dimasukkan dalam lobang hasil pengeboran pelat yang akan disambung. Selanjutnya alat ini ditekan secara bertahap sampai batang paku putus. b. Metode Keseimbangan Metode keseimbangan dalam perakitan merupakan proses penyambungan komponen- komponen dengan menggunakan spot welding. Penggunaan perakitan dengan las spot ini sangat banyak digunakan untuk penyambungan pelat-pelat tipis. Aplikasi proses penyambungan dengan spot welding ini digunakan di industri mobil dan kereta api, juga industri pesawat terbang yang menggunakan bodinya dari bahan pelat-pelat tipis. Keseimbangan yang dimaksukan dalam proses ini adalah posisi sambungan dibeberapa titik harus dilakukan secara seimbang. c. Metode Bongkar Pasang Knock down Metode bongkar pasang atau istilah yang lebih populernya adalah knock down merupakan metode yang banyak digunakan untuk perakitan. Metode bongkar pasang ini bertujuan diantaranya - Memudahkan dalam mobilitas atau Memudahkan untuk proses perawatan atau penggantian komponen bagian Memudahkan dalam operasional Konstruksi menjadi lebih sederhanaPenggunaan lebar bahan dan jenis dapat dengan mudah diterapkan dalam perakitan. Proses perakitan dengan metode knock down ini umumnya menggunakan sambungan baut dan mur ataupun screw. Perakitan dengan metode ini harus dilakukan secara teliti, terutama dalam hal pengeboran lobang-lobang yang akan dirakit. Pengeboran lobang- lobang ini biasanya dilakukan dengan memberi posisi dasar pemasangan. Lobang yang tidak tetap lebih besar dari lobang yang tetap. 2. Metode perakitan ditinjau dari sifat komponen yang dirakit a. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar. Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain inter changeable, karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal. b. Perakitan dengan pemilihan. Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. c. Perakitan secara individual. Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama. 3. Faktor Yang Paling Berpengaruh Pada Proses Perakitan1. Jenis bahan yang akan dirakit 2. Kekuatan yang dibutuhkan 3. Pemilihan metode penyambungan 4. Pemilihan metode penguatan 5. Penggunaan alat bantu perakitan 6. Tolerasi 7. Bentuk/ tampilan produk 8. Ergonomis 9. Finishing 4. Prosedur PerakitanProsedur perakitan kedalam beberapa kegiatan yaitu sebagai berikut a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Penyelesaian C. SISTEM PERAKITAN DAN KESEIMBANGAN LINTASAN 1. Sistem perakitan Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan yaitu Perakitan Manual yaitu; perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus. Perakitan otomatis yaitu; perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik mekatronik, dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus. Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan perakitan yaitu; Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis saja Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan produk elektronik, perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain. 2. Terminology Keseimbangan LintasanIstilah - istilah dalam keeimbangan lintasan Elemen kerja yaitu bagian dari keseluruhan pekerjaan dalam proses perakitanElemen kerja minimum yaitu bagian terkecil dari suatu elemen kerja yang sudah tidak dapat terbagi Waktu Pengerjaan yaitu jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan semua elemen sepanjang lintasanWaktu proses stasiun kerja yaitu jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan semua elemen kerja yang berada distasiun kerja kerja tersebutWaktu siklus yaitu jarak waktu antar produk yang dapat dihasilkan pada lintasanDiagram pendahuluan yaitu suatu grafik yang mengambarkan urutan elemen kerja yang diberi symbol node dengan tanda panah sebagai penghubung antar node yang menunjukkan aliran tiap elemen . 3. Metode Keseimbangan lintasan a. Metode Bobot Posisi Metode bobot posisi sering dikenal pula dengan pendekatan Helgeson – Birnie. Metode ini dikembangkan oleh Helgeson dan Birnie pada tahun 1961 dan merupakan metode heuristic yang paling awal dikembangkan. Metode ini merupakan gabungan antara metodeLargest – Candidate rule dan metode Killbridge and waster. Pada prinsipnya metode bobot posisi memperhitungkan nilai bobot posisi ranked positional weight, dan elemen yang memiliki bobot posisi terbesar diletakkan pda urutan teratas. b. Metode pendekatan wilayah Metode pendekata wilayah dikembangkan oleh Bedworth. Metode ini merupakan pengembangan dari pendekatan Helgeson – Birnie metode bobot posisi, Mansor dan Killbridge and wester. Pada prinsipnya metode ini berusaha membebankan terlebih dahulu pada operasi yang memiliki tanggung jawab keterdahuluan yang besar. c. Metode Largest Candidate Rule Metode Largest Candidate Rule adalah metode yang mengurutkan elemen kerja berdasarkan lamanya waktu operasi. d. Metode keseimbangan lintasanTerkomputerisasi Beberapa metode lintasan komputerisasi yang sudah banyak diterapkan, yaitu sebagai berikut COMSOAL Computer Methode of sequencing Operation For Asembbly Lines meskipun bukan metode computer pertama yang dikembangkan namun metode ini cukup dipertimbangkan untuk mengatasi persoalan keseimbangan lintasan dibandingkan dengan metode sebelumnya CALB Computer Assembly Line Balancing, CALB dapat digunakan pada lintasan tunggal maupun campuran ALPACA Assembly Line Planning and Control, merupakan metode pertama kali dikembangkan oleh General Motors pada tahun materi tentang MATERI PERAKITAN PRODUK I PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XII, semoga bermanfaat
1 1. pengertian metode perakitan produk/jasa. Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang
A. Pengertian Perakitan Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan frais, bubut, bor, dan gerinda dan pengelasan sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Perakitan Produk Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut, diantaranya Metode Perakitan yang Dapat Ditukar-tukar Pada metode ini, bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain interchangeable, karna bagian tersebut dibuat suatu pabrik secara massal dan sudah di standarkan, baikan menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Perakitan dengan Pemilihan Pada metode ini, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. Perakitan secara Individual Pada metode ini, pengerjaannya tidak dapat dipisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. Karena dalam pengerjaannya harus berurutan bergantung bagian yang sebelumnya. C. Jenis-jenis Perakitan Ada beberapa macam jenis perakitan yang bergantung dari produknya, yaitu sebagai berikut Perakitan Manual, yaitu perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau otomatis, yaitu perakitan yang dikerjakan dengan system otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik mekatronik, dan membutuhkan alat bantu yang lebih perakitan tunggal, yaitu perakitan dengan produk hanya dengan satu perakitan produk seri, adalah jika perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. D. Pengelompokkan Alat dan Bahan Pengelompokkan alat berdasarkan penggunaannya, yaitu Peralatan yang digunakan secara yang sekali pakai langsung yang hanya beberapa kali pakai lalu yang digunakan sewaktu-waktu peralatan pendukung dan pelengkap Peralatan yang harus diklasifikasi dalam perakitan produk agar berjalan dengan lancar serta baik dan tanpa ada hambatan harus disiapkan, ai antaranya Peralatan utama, alat yang terkait langsung dengan perakitan pendukung, alat yang tidak secara langsung terkait, namun tetap pelengkap, alat yang diperlukan hanya untuk melengkapi, namun terkadang tidak diperlukan. E. Bahan Produksi Bahan produksi dikelompokkan, yaitu Bahan primer, bahan utama dalam pembuatan produk yang tidak bisa digantikan dengan bahan sekunder, bahan yang bisa diganti dengan bahan lainnya jika bahan yang diperlukan tidak tersier, bahan pelengkap yang diperlukan namun tidak begitu penting kalaupun tidak ada bahannya. Utama dan Bahan Pendukung Bahan baku Bahan baku adalah bahan mentah yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan suatu produk, dimana bahan tersebut diolah kembali melalui proses tertentu untuk dibuat menjadi bentuk yang lain. Menurut Mulyadi, bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral dari produk jadi. Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri membagi jenis bahan baku, yaitu sebagai berikut Bahan baku langsung Direct Material yaitu bahan baku dari barang jadi yang baku tidak langsung Indirect Material yaitu bahan baku yang memiliki peran dalam proses produksi tapi tidak langsung terlihat pada barang jadi yang dibuat. Adapun kriteria dari bahan baku, meliputi Fungsi jika bahan tidak tersedia maka produk tidak dapat dihasilkan atau tidak dapat memiliki porsi yang lebih dominan daripada bahan yang Penolong Bahan penolong merupakan barang yang dimanfaatkan dalam proses produksi, tetapi bukan merupakan bagian dari bahan baku utama untuk produk yang dihasilkan. Kriteria bahan penolong meliputi segi Fungsi tanpa adanya bahan ini, produk masih bisa dihasilkan, meskipun hasil jadi tidak sesuai dengan harapan dan memiliki porsi yang kecil dari keseluruhan bahan yang dipakai. G. Alat Bantu Peralatan pendukung, alat yang tidak secara langsung terkait, namun tetap pelengkap, alat yang diperlukan hanya untuk melengkapi, namun terkadang tidak diperlukan. H. Standar Alat dan Bahan yang Digunakan seorang wirausaha harus bisa menyusun daftar peralatan bahan produksi apa saja yang dibutuhkan secara tepat dan akurat agar ketika perakitan berjalan dengan lancer dan baik. Menerapkan Metode Perakitan Produk Barang/Jasa KD Metoda Perakitan Produk Barang/Jasa
12. Perakitan atau lazim dinamakan assembly line adalah proses manufacturing dimana setiap bagian disusun berdasarkan urutan untuk menghasilkan produk jadi yang lebih cepat daripada metode manufacturing yang biasa.
Pengertian, Prinsip, dan Macam Metode Perakitan - Banyak sekali jenis barang-barang produksi yang dihasilkan oleh berbagai perusahaan. Ada yang memproduksi barang jadi, ada juga yang setengah jadi. Untuk barang yang belum menjadi produk akhir, diperlukan suatu proses yang disebut dengan proses perakitan. Pada artikel kali ni akan dibahas mengenai proses perakitan. Pengertian Perakitan produkPerakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu, atau biasa dikenal dengan istilah assembling. Pekerjaan perakitan dimulai bila suatu benda telah siap untuk dipasang dan akan selesai dirakit apabila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan sebagai proses penggabungan antara bagian yang satu dengan bagian yang Perakitan produkPrinsip perakitan produk dalam suatu proses manufaktur terdiri dari berbagai rangkaian proses. Yaitu, proses pemasangan semua bagian-bagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, proses seleksi atau pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan packaging dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Apabila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, proses perakitan merupakan suatu proses yang khusus. Misalnya proses permesinan frais, bubut, bor, dan gerinda dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur seperti yang disebutkan sebelumnya. Metode Perakitan Produk Dalam suatu jenis proses produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan secara otomatis. Contohnya pada proses pengelasan, penyekrupan, pengikatan, pengelingan dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil dengan bentuk yang standar pada setiap produksi massal dapat anda baca di sini Pengertian dan Ciri Produksi Massal Macam Metode Perakitan ditinjau dari proses penyambungan komponen a. Metode Cascade Metode Cascade merupakan sebuah metode perakitan antar komponen dengan urutan langkah yang runtut. Pada prinsipnya metode cascade banyak digunakan untuk sistem pengabungan komponen dengan menggunakan rivet atau paku keling. Metode perakitan cascade banyak digunakan dalam proses pengabungan atau penyambungan antara komponen dari bahan pelat-pelat tipis. Metode Cascade ini banyak digunakan untuk perakitan dengan menggunakan sistem sambungan riveting atau keling. Proses riveting ini dengan menggunakan alat sederhana yakni perangkat penembak paku atau biasa disebut dengan tang rivet. Alat ini menjepit paku yang sudah dimasukkan dalam lobang hasil pengeboran pelat yang akan disambung. Selanjutnya alat ini ditekan secara bertahap sampai batang paku putus. b. Metode Keseimbangan Metode keseimbangan dalam kegiatan perakitan merupakan proses penyambungan komponen-komponen dengan menggunakan spot welding. Spot welding merupakan salah satu jenis pengelasan. Biasa dikenal dengan istilah las titik. Proses perakitan produk dengan las spot ini sangat banyak digunakan untuk penyambungan plat-plat yang tipis. Aplikasi proses penyambungan spot welding ini banyak digunakan di industri otomotif dan kereta api, juga dipakai pada industri pesawat terbang. Industri-industri ini banyak menggunakan bahan baku logam untuk pembuatan body kendaraan dari bahan plat yang tipis. Keseimbangan yang dimaksudkan dalam proses ini adalah posisi sambungan di beberapa titik sambungan harus dilakukan dengan seimbang. c. Metode Bongkar Pasang Knock down Metode bongkar pasang atau istilah yang lebih populernya adalah knock down merupakan metode yang banyak digunakan untuk perakitan suatu produk. Tujuan penggunaan metode bongkar pasang ini diantaranya Memudahkan dalam mobilitas atau transportasiMemudahkan untuk proses perawatan atau penggantian komponen bagian dalamMemudahkan dalam operasional pekerjaanKonstruksi produk menjadi lebih sederhanaPenggunaan lebar bahan dan jenis dapat dengan mudah diterapkan dalam proses perakitan. Proses perakitan dengan metode knock down ini umumnya menggunakan sambungan baut dan mur ataupun sekrup screw. Perakitan dengan metode ini harus dilakukan secara teliti, terutama dalam hal pengeboran lubang-lubang tempat baut mur atau sekrup. Pengeboran lubang-lubang ini biasanya dilakukan dengan memberi posisi dasar pemasangan. Lubang yang tidak tetap lebih besar dari lubang yang tetap. Perakitan unit ACPerakitan Laptop Metode perakitan ditinjau dari sifat komponen yang dirakit a. Metode perakitan yang dapat ditukar-tukar Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain interchangeable, karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat. Selain itu dalam penggantian komponen yang rusak, dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Namun ada juga kekurangannya, yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal. b. Perakitan dengan pemilihan Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran. c. Perakitan secara individual Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya, karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama. Demikianlah pengertian, prinsip, dan jenis-jenis perakitan produk pada industri manufaktur. Semoga bermanfaat. Kegiatan produksi barang atau jasa yang dilakukan oleh pihak-pihak produsen memiliki beberapa tujuan utama, antara lain: 1. Menghasilkan Barang atau Jasa. Salah satu tujuan paling utama dari kegiatan produksi adalah menghasilkan suatu barang atau jasa. Tentu saja hal ini berangkat dari tingginya kebutuhan manusia dengan aneka produk tersebut. 0% found this document useful 0 votes7 views4 pagesDescriptionpengertian perakitan produkOriginal TitleMETODE PERAKITAN PRODUK BARANG/JASACopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes7 views4 pagesMetode Perakitan Produk Barang/jasaOriginal TitleMETODE PERAKITAN PRODUK BARANG/JASAJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Q7TzN.
  • 69fjm8uj5z.pages.dev/999
  • 69fjm8uj5z.pages.dev/270
  • 69fjm8uj5z.pages.dev/978
  • 69fjm8uj5z.pages.dev/394
  • 69fjm8uj5z.pages.dev/89
  • 69fjm8uj5z.pages.dev/260
  • 69fjm8uj5z.pages.dev/398
  • 69fjm8uj5z.pages.dev/25
  • 69fjm8uj5z.pages.dev/101
  • metode perakitan produk barang jasa